Malam
tadi, aku kembali dihadapkan pada dilema yang begitu sulit. ini tentang masa
depan dan karier ku di dunia sastra, aku harus memilih diantara dua hal itu.
Sejujurnya aku menyukai keduanya. Keberadaan keduanya sangat penting bagi
hidupku. Tapi karena hidup itu adalah pilihan, maka mau tak mau aku harus
melakukannya.
2hari
yang lalu, pelatihku waktu di STQ menghubungiku, beliau memintaku untuk datang
ke Abdi Persada FM pada malam sabtu untuk melakukan latihan buat persiapan MTQ
di bidang syarhil. Awalnya aku senang sekali, karena hal ini mengindikasikan
bahwa aku dianggap beliau sebagai salah satu dari anak didiknya, dan ini sangat
membuatku bangga, sebab pelatihku yang bernama Pak Sailillah itu adalah
sastrawan terpandang di Kalsel, yaahh mungkin setingkat kayak Bang Yadi Muryadi
kali yaah, makanya aku girang nggak ketolongan,
Tapi
kegirangan itu tak berlangsung lama, kala aku tersadar bahwa akupun sudah
dikontrak oleh sekolah untuk mewakili kecamatan dalam event dan cabang lomba
yang sama, kebimbanganpun tak bisa terelakkan, akhirnya aku memutuskan untuk
membicarakan hal ini pada mama,
Sebelum
kejadian ini, mama tak pernah sekalipun melarangku untuk mengikuti lomba apapun
yang aku inginkan, jadi aku rasa tak perlu khawatir untuk menginformasikan semua
ini pada mama, berharap beliau bisa memberiku saran, sehingga aku bisa
mengambil keputusan dengan baik. Namun ternyata aku benar-benar keliru, sangat
keliru!
Belum
selesai kuceritakan semuanya pada mama, beliau langsng marah dan bilang,,,
“Kamu ini bagaimana?! Kamu itu sudah kelas 3, bentar lagi mau ujian! Kok
bisa2nya kamu masih mikirin mau ikut lomba yang macem2, kamu ga takut dengan
ujian kamu? Apa kamu bisa bagi waktu?” dan blablablaa....
Sontak
respon itu membuatku heran, kok tiba2 gtu ya? Padahal dulu2 aku nggak pernah
dilarang mau ikut apapun. Awalnya aku marah, soalnya aku pengen banget belajar
Syarhil, tapi setelah mendengar penjelasan dari mamaku, akhirnya aku bisa
memahami semuanya,
Alasan
yang paling rasional dan tak bisa terelakkan bagiku adalah ketika beliau bilang
bahwa MTQ itu ada tiap tahun, sedangkan Ujian Nasional itu Cuma ada tahun ini,
(mksdnya Cuma ada tahun ini buat aku), so aku harus milih, karena kata mama,
hidup itu nggk boleh egois, kita nggak bisa dapat kedua-duanya, kalo pengen
dapat hasil yang maksimal, maka kita harus mengorbankan salah satunya.
Ini
soal masa depan dan karier, akhirnya dengan berat hati dan beberapa
pertimbangan, aku memutuskan untuk memilih masa depanku. Dengan kata lain, aku
memilih untuk mengundurkan diri dari MTQ dan mencoba memfokuskan diri ke Ujian
Nasional, meskipun aku tahu kesmpatn seperti tahun ini tidak terjadi dua kali,
tapi aku berharap ini keputusan terbaik yang aku ambil.
So,
di penghujung tahun hijriah ini, aku punya permintaan kepada Tuhan:
Tuhaaann,,,,
Ini aku, bocah kecil yang penuh dosa dan
nista
Mencoba berbicara pada-Mu dalam keterbatasan
Di penguhujung lembaran lusuh yang tersisa
Kini, hamba hanya ingin katakan
Semoga mushaf-mushaf baru yang nanti akan
kau berikan
Bisa hamba jaga kesuciannya
Mampu hamba hias dengan akhlak mulia
dan
Dapat hamba warnai dengan tinta emas
merona
Maka Ya Khalik,
Bersihkanlah catatan-catatan lusuh itu
dari jelaga
Agar hamba bisa memperbaikinya dalam
rahmat-Mu
Tuhan
Sang penyayang pelimpah sayang
Tak ada kuasa hamba melawan-Mu
Tak ada kuasa hamba memerintah-Mu
Oleh sebab itu...
Hamba hanya bisa berkata dalam diam
Lirih tanpa suara
Tapi pasti bisa kau dengar
Hamba telah memutuskan untuk memilih apa
yang hamba pilih
Maka Ya Rahiimm,,
Jadikanlah pilihan hamba itu pilihan yang
berkah
Yang mampu menyalakan obor masa depan
hamba
Yang bisa menorehkan senyum di wajah orang
tua hamba
Dan dapat menerbangkan hamba ke angkasa
raya
Untuk meraih cita-cita yang masih berada
dalam pelukan-Mu
Buatlah semua menjadi indah dengan sentuhan-Mu
Lapangkan jalan terjal yang kau sediakan
untukku
Lindungi hamba dari tikaman belati-belati
berbisa
Tuhaann,,,
Ini hamba,,, bocah kecil yang penuh dosa
dan nista
Mencoba berbisik pada-Mu
berharap tangan lembut-Mu datang menuntun
hamba
menuju lembaran dan dunia baru
dengan semangat baru
dan senyum yang baru,,,
SELAMAT
TAHUN BARU 1433 HijriAh
Dengan
segenap cinta dan ketulusan
Yaya_
maCho
26-11-11