Jumat, 03 Juni 2011

panggung sandiwara

Bulan ini memang banyak menyimpan rahasia-rahasia dan kejutan yang unik. Tak seperti bulan biasanya, aku menjalani hidupku yang estafet. Gila!! kalau kamu jadi aku, mungkin keluhanlah yang akan terus terlontar dari mulutmu. Setiap minggu aku harus mengikuti berbagai lomba kesastraan, mulai dari menulis artikel, membaca puisi, cipta puisi, pidato bahasa inggris, dll. Selesai semua itu, datang tawaran dari panitia STQ Nasiional, untuk memintaku menjadi saritilawah pada pembukaan acara tersebut. Tentu saja, hanya orang bodoh yang mau menolak ajakan ajang bergengsi ini. tanpa bnyak berpikir, langsung saja kuiyakan ajakan itu. kebetulan ajakan itu datang saat aku mengikuti lomba pidato bahasa inggris, jdi konsentrasiku terbagi. tapi, semua sudah berlalu. malam ini adalah perjuangan terakhirku dalam menjalani rangkaian kegiatan yang sudah digariskan Tuhan.
Jujur saja, aku gugup sekali menghadapi malam ini. Membaca saritilawah bukanlah hal yang mudah. sangat berbeda dengan apa yang telah kupelajari belakangan. Aku tak mempunyai warna suara yang bagus untuk ukuran MC ataupun seorang saritilawah. Modalku hanyalah sebongkah percaya diri dan selumbung tawakkal pada Tuhan. Tapi, aku percaya, semua itu bahkan sudah lebih dari cukup untuk memberikan penampilan terbaik yang akan di hadiri Mentri Agama dan seluruh insan-insan di Indonesia. yah,,, semoga saja aku tidak mengecewakan mereka.
Banyak hal yang kupelajari dan kutemui selama proses persiapan acara ini. Aku punya teman baru, nama nya Kak Ikhwan, seorang mahasiiswa IAIN Fak.Tarbiyah. kekagumanku pada wawasannya yang begitu luas, dan teknik nya membaca puisi memang kuyakini akan menjadi bagian kepingan kenangan kami. Memang, intensitas kami bertemu tak begitu banyak, dan bisa jadi pertemanan kami akan berakhir malam ini, tapi kenangan diskusi di ruang sempit itu tak akan terlupakan. Aku membahas banyak hal dengannya, padahal di awal kami hanya berniat untuk latihan dan sharing bersama, namun kala kejenuhan melanda, rasa untuk membicarakan sesuatu yang lain pun mencuat, akhirnya aku memilih mendiskusikan sesuatu yang tak kupahami. Aku yang memang dari sononya suka bergaul dengan mahasiswa dan berdiskusi dengan mereka tentu saja tak membuang kesempatan untuk meminta jawaban atas tanda tanya yang belum kudapat jawabnya itu. aku harap suatu saat nanti, kami bisa bertemu kemballi, dan aku bisa menjadi diriku sendiri dan mengaplikasikan pesan-pesannya di kehidupanku.
Satu hal yang ingin kubagi padamu lagi. Lomba-lomba yang kuikuti memang membwa berkah. minatku pada sastra memang luar biasa. Aku sudah menggaulinya sejak SMP, dan mimpiku bergaul dengan sastrawan idolaku bisa terjawab lewat lomba puisi yang kuikuti. Aku senang bisa bertemu YS Agus Suseno, Abdussyukur, dan Abang Yadi Muriadi. pernah dalam satu kesempatan aku diajak beliau ke Taman Budaya dan dilatih langsung untuk membaca puisi..waaaahhhh itu pengaalaman yang luar biasa untukku.. dan pasti akan kusimpan rapat dalam kotak pribadiku.
Intinya dalam tulisanku ini, aku ingin menegaskan bahwa pengalaman bukan hanya bisa didapat lewat buku, tapi juga lewat lomba-lomba. so...jaangn takut untuk unjuk gigi di lomba... buka wawasanmu lwat lomba, dan cari link sebnyak-banyaknya dalam lomba!
karena hidup ini adalah PANGGUNG SANDIWARA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar